Masalah kekurangan darah atau anemia sering kali menjadi perhatian masyarakat, terutama di kalangan wanita dan remaja. Banyak orang mencari solusi alami yang mudah didapat untuk membantu meningkatkan kadar darah dalam tubuh. Salah satu minuman yang sering dikonsumsi sehari-hari adalah teh, baik teh hijau, teh hitam, maupun teh herbal.
Namun, muncul pertanyaan penting: apakah teh bisa menambah darah? Untuk menjawabnya, kita perlu memahami kandungan teh, efeknya terhadap penyerapan zat besi, serta jenis teh yang mungkin memiliki manfaat dalam membantu produksi darah. Artikel ini akan membahas secara komprehensif mengenai hubungan antara teh dan penambahan darah berdasarkan data ilmiah, gizi, dan riset terkini.
Apakah Teh Bisa Menambah Darah?
Secara umum, teh tidak secara langsung menambah darah karena mengandung tanin yang justru bisa menghambat penyerapan zat besi. Namun, beberapa jenis teh herbal tertentu bisa membantu produksi sel darah jika dikombinasikan dengan diet kaya zat besi.
1. Kandungan Teh yang Berpengaruh terhadap Penyerapan Zat Besi
Teh mengandung berbagai senyawa bioaktif seperti kafein, polifenol, dan tanin. Tanin merupakan senyawa yang dapat mengikat zat besi non-heme dari makanan dan menghambat penyerapannya di usus. Inilah sebabnya teh biasa—terutama teh hitam dan teh hijau—sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan makanan tinggi zat besi.
Jenis Teh | Kandungan Tanin | Efek terhadap Zat Besi |
---|---|---|
Teh Hitam | Tinggi | Menghambat penyerapan zat besi |
Teh Hijau | Sedang | Menghambat penyerapan zat besi |
Teh Herbal (daun kelor, rosella) | Rendah | Bisa mendukung penambahan darah |
2. Jenis Teh yang Bisa Membantu Menambah Darah
Beberapa jenis teh herbal dapat membantu meningkatkan kadar hemoglobin dan sel darah merah karena kandungan zat besi alami atau vitamin C yang mempercepat penyerapan zat besi. Berikut beberapa di antaranya:
- Teh daun kelor: Mengandung zat besi tinggi serta vitamin C dan A.
- Teh bunga rosella: Kaya vitamin C, membantu penyerapan zat besi dari makanan.
- Teh daun katuk: Biasa digunakan ibu menyusui, mengandung zat besi dan protein nabati.
- Teh daun jambu biji: Tinggi vitamin C yang membantu penyerapan zat besi.
3. Hubungan Teh dengan Anemia Defisiensi Besi
Anemia defisiensi besi adalah jenis anemia paling umum. Konsumsi teh secara berlebihan, terutama saat makan, dapat memperparah kondisi ini. Penelitian dari American Journal of Clinical Nutrition menyebutkan bahwa teh dapat mengurangi penyerapan zat besi non-heme hingga 60% jika diminum bersamaan dengan makanan.
4. Cara Minum Teh agar Tidak Mengganggu Penyerapan Zat Besi
Agar tetap bisa menikmati teh tanpa mengganggu kesehatan darah, berikut tips konsumsi teh yang disarankan:
- Hindari minum teh 1 jam sebelum dan sesudah makan utama.
- Pilih teh herbal tanpa tanin untuk dikonsumsi kapan saja.
- Tambahkan lemon atau vitamin C pada teh untuk bantu penyerapan zat besi.
- Kurangi konsumsi teh hitam jika mengalami anemia.
5. Teh Herbal sebagai Suplemen Penambah Darah Alami
Teh herbal dari tanaman seperti daun kelor dan rosella kini digunakan sebagai suplemen alami penambah darah. Daun kelor (Moringa oleifera) telah diteliti mengandung hingga 28 mg zat besi per 100 gram daun kering. Pengolahan menjadi teh tetap mempertahankan sebagian besar nutrisinya. WHO juga mendorong penggunaan kelor sebagai sumber zat besi alami di negara berkembang.
6. Kombinasi Teh dan Makanan Kaya Zat Besi
Untuk membantu tubuh menyerap zat besi dengan optimal, teh yang kaya vitamin C seperti teh rosella atau teh jambu biji sebaiknya dikombinasikan dengan makanan seperti:
- Daging merah (zat besi heme)
- Sayuran hijau seperti bayam dan brokoli
- Kacang-kacangan
- Tahu dan tempe
Pastikan waktu konsumsinya terpisah dari teh yang mengandung tanin tinggi agar tidak terjadi penghambatan penyerapan.
7. Studi Ilmiah tentang Efek Teh terhadap Hemoglobin
Sebuah studi di India pada tahun 2021 menunjukkan bahwa konsumsi teh herbal berbasis kelor selama 4 minggu dapat meningkatkan kadar hemoglobin sebanyak 1,4 g/dL pada wanita anemia ringan. Studi lain di Nigeria menyebutkan bahwa teh rosella menunjukkan efek antioksidan dan peningkatan volume darah sel merah (hematokrit).
8. Risiko Minum Teh bagi Penderita Anemia
Meski teh herbal bisa memberikan manfaat, penderita anemia tetap harus hati-hati. Beberapa risiko yang perlu diperhatikan:
- Teh dengan kafein tinggi bisa meningkatkan kehilangan cairan tubuh.
- Minum teh saat makan memperparah kekurangan zat besi.
- Efek samping seperti mual jika dikonsumsi berlebihan atau perut kosong.
Kesimpulan
Menjawab pertanyaan apakah teh bisa menambah darah, jawabannya tergantung pada jenis teh yang dikonsumsi dan waktu konsumsinya. Teh biasa seperti teh hitam dan teh hijau justru bisa menghambat penyerapan zat besi karena kandungan tanin-nya. Sebaliknya, teh herbal tertentu seperti daun kelor, rosella, dan daun jambu biji dapat membantu penambahan darah karena kandungan zat besi atau vitamin C. Oleh karena itu, penting untuk memilih jenis teh yang tepat dan memerhatikan waktu konsumsi agar manfaatnya maksimal untuk kesehatan darah.